Sabtu, 06 Agustus 2011

Gambaran Pengetahuan Siswa Tentang Masa Pubertas di SMPN 13 Makassar April 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Para ahli psikologi perkembangan berusaha mempermudah menjelaskan perkembangan yang berkesinambungan dengan membagi perkembangan itu dalam tahap-tahap. Setiap tahap menunjukkan kekhasannya, ke dalam kurun waktu tertentu  (Rumini, 2004).

Perjalanan hidup manusia oleh para pakar psikologi dibagi dalam beberapa tahapan kehidupan, yaitu masa prekelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa. (Irianto, 2010).

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis. Masa remaja yakni antara    usia 10 sampai 19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas (Widyastuti, 2008).


Masa pubertas merupakan salah satu dari dua periode rentang kehidupan manusia yang mengalami pertumbuhan sangat pesat, terutama pada pertumbuhan fisik. Seperti yang dikatakan oleh        Dumbar (1958), bahwa masa pubertas adalah periode terjadi banyak perubahan, seperti perubahan bentuk tubuh, penampilan diri, kepemilikan, sikap, dan minat seks. Dampak buruk dari perubahan yang begitu pesat ini adalah sikap keraguan, perasaan tidak mampu, dan tidak aman. Masa pubertas dianggap sebagai fase negatif, karena biasanya anak-anak pubertas selalu mengambil sikap anti dan kehilangan sifat baiknya. Mereka selalu bertentangan dengan orang dewasa dan bahkan cenderung berperilaku agresi. Fase negatif pada seorang pubertas akan berakhir seiring dengan fungsi seksualitasnya semakin matang  (Pieter, 2010).

Pada remaja perempuan, pubertas dimulai pada usia antar sampai 14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Pada remaja laki-laki, pubertas dimulai pada usia antara 9 sampai 16 tahun dan berakhir pada usia 18 atau 19 tahun (Muscari, 2005)

Batasan usia pubertas bagi laki-laki sekitar 10 sampai 11 tahun dan wanita 9 sampai 10 tahun. Selama masa puber ukuran tubuh semakin tinggi. Bagi pubertas perempuan, tinggi badan terus bertambah tiap tahun terutama menjelang memasuki periode haid. Bagi pubertas pria, tinggi badan terjadi setahun awal pubertas dan mengalami penurunan usia 20 sampai 21 tahun  (Santrock, 2007). 

Faktor penyebab perubahan pubertas adalah pengeluaran hormon seks yang meningkat sehingga terjadi kematangan struktur dan fungsi organ seks. Semua perubahan ini bersumber dari kelenjar pituitary pada dasar otak, di mana pembentukannya bersamaan dengan gonad dan kelenjar seks. Gonad pubertas pria adalah testis, sedangkan gonad bagi pubertas wanita adalah indung telur (Pieter, 2010).

Tiga tanda kematangan seksual yang paling menyolok pada remaja laki-laki adalah perpanjangan penis, perkembangan testis, dan tumbuhnya rambut di wajah. Sedangkan dua aspek yang paling terlihat selama perubahan masa pubertas perempuan adalah tumbuhnya rambut kemaluan dan berkembangnya payudara (Santrock, 2007)

Terjadinya perubahan besar umumnya membingungkan remaja dalam kehidupannya. Salah satu tugas yang harus dipenuhi sehubungan dengan perkembangan seksualitas remaja adalah memiliki pengetahuan yang benar tentang seks dan berbagai peran jenis kelamin yang dapat diterima masyarakat (Widyastuti, 2008).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman atau penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan jauh lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, S. 2003).

Kurangnya pengetahuan remaja tentang perubahan dan perkembangan yang terjadi khususnya kematangan seksual pada masa pubertas, maka bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab, tidak mampu menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing-masing, dan tidak menerima kenyataan jasmaniah sehingga tidak menggunakannya seefektif mungkin dengan perasaan puas.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pendidikan seks seharusnya merupakan proses sadar dan sistematis di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Ruang lingkup pendidikan seks masa pubertas yang dapat diberikan kepada peserta didik, antara lain perkembangan pria dan wanita secara fisik dan psikis, perilaku seksual, dan kesehatan seksual pada masa pubertas. Dengan demikian pendidikan ini bukanlah pendidikan tentang bagaimana melakukan hubungan seks, atau tentang hubungan seks yang aman, tapi intinya merupakan upaya preventif dalam kerangka moralitas agama (Irianto, 2010).                                                                                                                                                                                                                                                                                    
Berdasarkan prasurvei yang telah dilakukan, didapatkan jumlah siswa di SMP Negeri 13 Makassar tahun 2009 sebanyak 827 siswa,  tahun 2010 sebanyak 831 siswa, dan tahun 2011 sebanyak 839 siswa. Dengan rata-rata siswa berusia 12 sampai 16 tahun yang termasuk kedalam kategori remaja. Alasan meneliti di SMP karena rata-rata puncak masa pubertas terjadi pada usia 12-16 tahun, dimana pada usia ini remaja duduk di bangku SMP.

Sehubungan hal tersebut di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Siswa Tentang Masa Pubertas di SMP Negeri 13 Makassar bulan April 2011”.


B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana gambaran pengetahuan siswa tentang pengertian masa pubertas di SMP Negeri 13 Makassar bulan April 2011 ?
  2. Bagaimana gambaran pengetahuan siswa tentang ciri-ciri masa pubertas di SMP Negeri 13 Makassar bulan April  2011 ?
  3. Bagaimana gambaran pengetahuan siswa tentang penyebab masa pubertas di SMP Negeri 13 Makassar bulan April  2011 ?
  4. Bagaimana gambaran pengetahuan siswa tentang dampak masa pubertas di SMP Negeri 13 Makassar bulan April  2011 ?
  5. Bagaimana gambaran pengetahuan siswa tentang tahap masa pubertas di SMP Negeri 13 Makassar bulan April  2011 ?

C.   Tujuan Penelitian

1.    Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran pengetahuan siswa tentang masa pubertas  di SMP Negeri 13 Makassar bulan April  2011.

2.    Tujuan Khusus

a.    Diperolehnya gambaran pengetahuan siswa tentang pengertian masa pubertas.

b.    Diperolehnya gambaran pengetahuan siswa tentang ciri-ciri     masa  pubertas.

c.    Diperolehnya gambaran pengetahuan siswa tentang penyebab masa pubertas.

d.    Diperolehnya gambaran pengetahuan siswa tentang dampak masa pubertas.

e.    Diperolehnya gambaran pengetahuan siswa tentang tahapan masa pubertas.


D.   Manfaat Penelitian

1.    Manfaat  Bagi  Institusi Pendidikan

Sebagai masukan informasi dan bahan bacaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi institusi Akademi Kebidanan Muhammadiyah Makassar  tentang masa pubertas.

2.    Manfaat Tempat Penelitian

Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai pengetahuan siswa tentang pubertas, sehingga pihak sekolah dapat memasukkan materi mengenai masa pubertas dalam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

3.    Manfaat Bagi Peneliti

Mengembangkan ilmu pengetahuan, menambah wawasan khususnya tentang masa pubertas.


Download KTI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar