Sabtu, 06 Agustus 2011

Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Air Susu Ibu di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
World Health Organisation (WHO) membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocentil. Deklarasi yang dilahirkan di Innocentil Italia tahun 1990 yang bertujuan untuk melindungi, mempromosikan dan memberi dukungan pada pemberian air susu ibu (ASI). Deklarasi ini juga ditanda tangani Indonesia yang memuat hal sebagai berikut : “Sebagai tujuan global untuk meningkatkan kesehatan ibu dan mutu makanan bayi secara optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan semua bayi diberi ASI sejak lahir sampai berusia 4-6 bulan“ (Depkes RI, 2001).

Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam macam sesuai tingkat perkembangannya. Pengetahuan atau ilmu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dimiliki manusia termasuk ibu karena beliau adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga.Kondisi dari ibu dalam keluarga merupakan penentu kualitas manusia karena di masyarakat adalah penggerak dan pelopor yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan keluarga.Ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan ibu yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat dibutuhkan (Eko, 2009).

Indonesia merupakan negara berkembang dan sekaligus sebagai anggota ASEAN yang mempunyai angka kematian bayi (AKB) yaitu 26/1000 kelahiran hidup. Dengan demikian merupakan tantangan besar bagi upaya peningkatan sumber daya manusia.Salah satu penyebab kematian bayi adalah penyakit diare pada bayi yang ditimbulkan dari pemberian susu formula secara dini. Salah satu usaha untuk menurunkan kematian bayi adalah dengan peningkatan pemanfaatan ASI (Depkes RI, 2002) ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi dan balita serta mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia ataupun susu sapi.ASI sangat menguntungkan bagi bayi maupun ibu dilihat dari segi gizi, ekonomi, kesehatan maupun sosial (Hanifa, 2002).

Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan dari sejumlah ibu-ibu yang tidak menyusui anaknya sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu menyusui selama 2 tahun. Ini dikarenakan mereka mempunyai berbagai alasan,antara lain adalah khawatir mengurang kecantikannya, sibuk bekerja,terpengaruh dengan iklan dalam penggunaan susu pengganti ASI (PASI), sehingga bayi dan balita mendapatkan susu formula yang zat-zat gizinya tidak sebaik ASI. Akibatnya daya tahan tubuh anak kurang, sehingga bayi mudah terkena infeksi termasuk diare akut yang dapat menjadi kronik dan berakibat pada kematian (Depkes RI, 2001).

Penggunaan ASI perlu ditingkatkan dan dilestarikan. Pelestarian ASI dilakukan dengan menyusui bayi sampai 2 tahun. Sampai saat ini belum banyak informasi yang menggambarkan dan menganalisa penyebab rendahnya pemberian ASI. Oleh karena itu rendahnya pemberian ASI oleh para ibu masih perlu dipelajari terutama yang berhubungan dengan pengetahuan.Para ibu memberikan ASI nya sampai berumur 6 bulan untuk ASI eksklusif dan umur 2 tahun sampai batas penyapihan (Depkes RI, 2002).

Kegiatan peningkatan pemberian ASI pada ibu yang menyusui di Puskesmas Buludoang sudah dilaksanakan. Beberapa tenaga bidan dan petugas kesehatan diwilayah setempat secara khusus melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI bagi bayi dan ibu. Walaupun sudah dilakukan penyuluhan masih ada yang melakukan penyapihan terlalu dini contohnya bayi belum berumur 1 tahun sudah diberikan susu formula dikarenakan sebagian warga melakukan aktivitas sehari harinya diluar rumah misalnya menjadi pekerja disawah, kantoran ataupun lainnya,sehingga dalam memberikan ASI tidak sampai 2 tahun.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman atau penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan jauh lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
Faktor pengetahuan ibu sangat mempengaruhi dalam memberikan ASI pada bayinya. Dapat dikatakan bahwa seseorang mempunyai kebiasaan tertentu yang dipengaruhi oleh kepercayaan atau menurutnya itu benar. Penyapihan terlalu dini pada bayi juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang ada. Anggapan para ibu bahwa melakukan penyapihan terlalu dini pada bayi dipengaruhi oleh pemberian susu formula yang dianggap mempunyai nilai gizi tinggi dibandingkan dengan ASI. (Ramaalah, 2007).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang air susu ibu di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat                   Kabupaten Jeneponto 2011.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
  1. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?
  2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang jenis-jenis ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?
  3. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang kandungan ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?
  4. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang manfaat ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?
  5. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang keuntungan ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?
  6. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang lama pemberian ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?
  7. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian pendamping ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011?

C.    Tujuan Penelitian

1.    Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang air susu ibu di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.

2.    Tujuan Khusus
a.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang pengertian ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.
b.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang             jenis-jenis ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.
c.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang kandungan ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.
d.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang manfaat ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.
e.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang keuntungan ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.
f.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang lama pemberian ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto 2011.
g.    Diperolehnya gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang    faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian pendamping ASI di Puskesmas Buludoang Kecamatan Bangkala Barat            Kabupaten Jeneponto 2011.

D.    Manfaat Penelitian
1.    Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan Akademi Muhammadiyah Makassar.
2.    Bagi Tempat Penelitian
Dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka peningkatan pelayanan KIA dan menggalakkan program peningkatan pemberian ASI.
3.    Bagi Peneliti
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan peneliti khususnya tentang ASI.

Download KTI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar